Selasa, 19 Juni 2012

Israel Sang Penipu


Israel Sang Penipu

Israel sebagai negara yang diakui PBB 15 Mei 1948 – itu pengakuan dari PBB bukan dari Penulis atau dari pembela Palestina. Israel sudah mengetahui kabar  tentang menangnya Mursi dalam pemilihan Presiden Mesir pasca revolusi. Memang yang buat Israel memantau perkembangan politik yang ada di Mesir penyebab dasarnya adalah kepentingan Israel di kawasan Timur  Tengah terkhusus masalah berkenaan dengan perjanjian Camp David, dimana perjanjian yang sangat menyulitkan buat Mesir.

Ahmad Syafiq yang menang atau pun Mursi, kebencian yang luar biasa dimiliki rakyat Mesir terhadap Israel tidak akan pernah mencair sampai kapan pun.
Tapi yang jadi beban fikiran dari pemerintah Israel adalah takut adanya renegosiasi ulang masalah export gas yang dibahas diperjanjian itu. Perjanjian yang sangat menguntungkan Israel.

Perjanjian Camp David adalah perjanjian yang  ditandatangani pada 26 Januari 1978 oleh presiden Mesir, Anwar Sadat  dan perdana menteri Israel, Menachem Begin.  Dengan presiden Amerika sebagai medium kedua belah pihak yang bernama Jimmy Carter. Perjanjian tersebut salah satunya berisi kesepakatan bahwa Israel akan mengembalikan Gurun Sinai kepada Mesir dan Mesir secara resmi akan mengakui negara Israel.
Penandatanganan perjanjian Camp David menyulut gelombang protes dan kecaman negara-negara Arab serta kaum muslim di dunia. Mesir pun kemudian diasingkan dari dunia Islam, dan banyak negara Arab serta negara muslim yang memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Mesir.



Sebelumnya, Anwar Sadat telah membuat marah bangsa Arab dan kaum muslim ketika ia melakukan kunjungan ke Baitul Maqdis, pada 19 November 1977. Itu merupakan kunjungan pertama presiden negara Arab ke Israel dan kunjungan itu pun menciptakan gelombang protes dan kemarahan bangsa Arab, khususnya Palestina. Anwar Sadat pun dianggap telah mengkhianati bangsa Arab dan rakyat Mesir.
menyinggung ketakutan para pejabat Zionis terhadap kemungkinan pembatalan perjanjian Camp Daviv. Mereka menilai tindakan itu sebagai deklarasi perang antara Israel dan Mesir.

Perjanjian itu mendapatkan namanya dari tempat peristirahatan milik para presiden AS, Camp David, di Frederick County, Maryland. Perjanjian tersebut juga melahirkan Perjanjian Damai Israel-Mesir pada tahun 1979. Kalau terjadinya pembatalan perjanjian Camp Daviv merupakan ancaman bagi Israel dan sama artinya dengan deklarasi perang antara Israel dan Mesir, bahkan jika umur perjanjian itu telah lebih dari seratus tahun.

Dewan militer Mesir merupakan bahaya bagi Israel, karena dewan itu begitu mudah mendengar aspirasi rakyat dan melaksanakan tuntutan mereka. Tel Aviv tidak punya tempat di mata orang Mesir. Jadi kalau terjadi adanya pembatalan perjanjian Camp David itu maka perang akan ditabuh dan semua harus bersiap menghadapinya. Jadi itulah ketakuan yang  dialami oleh Tel Aviv sekarang, apalagi Mursi menang dan Ikhwanul Muslimin menguasai parlemen. Maka kita tunggu apa yang akan dilakukan oleh Mursi untuk menghadapi permasalahan yang ada di depan mata. Apakah Mursi takluk di bawah komando Israel atau Mursi mengangkat bendera perang?!
Hanya tuhanlah yang tahu.



Tidak ada komentar: