Selasa, 19 Juni 2012

Suriah Perang Agama


Suriah Perang Agama
Timur Tengah memang selalu jadi incaran dari semua pihak untuk melakukan konspirasi dengan berjuta alasan. Fitnah yang selalu disebarkan oleh kaum salibis Barat terhadap Timur Tengah tak akan pernah habis. Termasuk yang ada di Syiria. Dengan agenda untuk merusak tatanan kehidupan bermasyarakat antara sesama kaum Muslim, Syiah dan Sunni.

Pada saat Asad Presiden Syiria melakukan bombardir terhadap para pemberontak maka Amerika dan Israel tidak ada tindakan sama sekali seakan sikap yang dilakukan oleh Asad  itu disetujui oleh mereka. Orang orang banyak dibunuh, perempuan diperkosa, anak anak dibakar hidup hidup oleh tentara Asad dan PBB diam seribu bahasa dengan dalil itu masalah internal negara Syiria, jadi kami tidak ikut campur dalam masalah itu.







Tapi kalau lihat di Libia atau di Sudan yang banyak minyak bumi dan gas. Mereka seakan menjadi Superman siap membantu kapan pun diperlukan karena Amerika negara super power. Sebab kenapa mereka mengutamakan Libia dari pada Syiria.

1-      Libia kaya minyak dan Syiria kurang minyak
2-      Libia yang dipimpin Muammar Qadafi musuh utama Amerika dan Israel
3-      Sebab Syiria dipimpin oleh Syiah, kalau Amerika menurunkan tentaranya maka Iran akan turun tangan dalam membela Syiria
4-      Di Damaskus ada kantor Hizbullah – maka kalau mengancurkan Damaskus itu sama juga mengajak perang Hizbullah
Jadi banyak kepentingan dibalik itu, bukan tanpa ada keinginan yang besar dari semua yang diberikan oleh Barat. Tidak ada yang gratis dalam dunia politik semua penuh dengan bayaran.
Untuk kasus Libia dengan sekejap mata saja Muammar Qaddafi mati atas bantuan Amerika dan Nato.

Tapi revolusi yang tidak ada bantuan Amerika seperti Syiria itu sampai kapan pun masih akan terus berjalan. Amerika akan tidak ambil peduli dengan semua itu, biarkan Sunni dan Syiah terus berperang, bukankah itu membuat mereka suka? Bukankah Barat senang dengan semua ini?!
Di sana bukan lagi perang mengatasnamakan revolusi tapi sudah masuk perang antara agama, agama apa?
Ya sunni dan Syiah itu seperti agama.

Bukan lagi kelompok tapi seperti agama, walaupun mereka bersaksi bahwa Allah adalah yang hak disembah. Cuma begitulah sifat fanatik yang dimilik oleh 2 kubu umat Islam ini.
Yang menyebabkan semuanya diperdebatkan dari masalah agama sampai masalah sosial bahkan kepemimpinan.  Negara Timur Tengah itu sibuk dengan kehidupan negara masing masing, tidak ada namanya persatuan Arab yang dulu selalu didengungkan.

Sekarang hanya kosong, sebab Arab bukanlah sesuatu halangan buat mereka. Liga Arab itu mandul, organsisasi persatuan Arab. Organisasi persatuan Islam dunia(OKI ).
Itu kurang nampak dipermukaan, kurang ada peran yang signifikan untuk kemajuan Islam.
Dunia lebih kenal dengan peran ASEAN dari pada OKI atau Liga Arab.
Kalau OKI dan Liga Arab dibudayakan dan adanya konsolidasi yang kuat insya Allah Timur Tengah akan ada kemajuan, Cuma kalau kita lihat sekarang, tiap pemimpin bangsa Arab sibuk dengan bisnisnya, sibuk dengan kekuasannya.

Contoh : Arab Saudi sebagai pengexport utama minyak dunia dan Iran pengexport terbesar ke dua dunia, negara negara ini suka tidak sejalan dalam sistem perpolitikannya.
Padahal 70% cadangan minyak dunia itu ada di negara negara Islam.

Tapi semua tidak bersatu, semua ego dengan kehidupan negara masing masing. Menjaga jabatannnya lebih penting berbanding menjaga darah yang mengalir di negara Palestina dan Syiria. Kita tidak tahu sampai kapan darah itu akan berhenti, ketidakpastian dunia membuat tertekan bagi mereka yang merasakan derita pembantaian.
Hanya doa yang bisa kita berikan ke saudara kita di Syiria. Moga mereka bisa tabah dan sabar menjalani ujian Allah ini.
Amin.

Tidak ada komentar: