Dua keturunan Nabi Ibrahim yang tidak pernah usai bermusuhan
adalah Arab dan Yahudi, sejarah sudah
tertulis dan kejadian pun telah kita saksikan. Pembunuhan, pengusiran,
permerkosaan, pembakaran rumah rakyat Palestina yang dilakukan oleh orang
Israel semakin meluas. Dunia membisu, PBB tak berguna.
Perselisihan yang semakin kuat dirasakan antara dua Yahudi
dan Arab itu sudah lama terjadi lebih kurang 60 tahun lebih perselisihan dan
solusi jitu pun tak pernah tak ada. Konflik
ini dimulai setelah perang dunia kedua ketika masyarakat Israel berfikir untuk
memiliki negara sendiri yang jadi permasalahan adalah adanya Jerusalem di
Palestina. Yang menyebabkan semua berebut untuk menguasainya.
Tiga Alasan Dasar Perebutan Kota Suci Jerusalem :
1. Alasan Ekonomi
Presiden Bill Clinton
sudah menjelaskan hal ini di Gedung Putih dalam wawancaranya dengan koran Otto
Citizen Canada pada tanggal 1 Desember 2000, bahwasanya “kota Jerusalem akan
menjadi tempat tujuan utama para turis internasional dan para pelancong dunia
dalam sejarah keparawisataan dan karenanya pula ia berusaha merayu Presiden
Yasir Arafat agar mau memindahkan masjid Al-Aqsho dari sana.
2. Alasan
Politis
Alasan ini
terealisasikan lewat program mereka untuk menjadikan kota Jerusalem lama yang
memiliki posisi yang strategis dan sejarah panjang menjadi “Ibu Kota Negara yang Abadi” menurut
keyakinan mereka) dari sanalah mereka akan menguasai seluruh wilayah
sekitarnya.
3. Alasan
Historis
Tentunya secara sejarah kita tahu di Yerusalemlah tempat yang
disucikan oleh 3 agama : Islam – Kristen – Yahudi. Jadi semua punya keingingan
untuk mendapatkan hak menempatkan tempat itu.
Dari berbagai catatan mengenai latar belakang konflik
Israel-Palestina sebagai bagian dari konflik Arab-Israel yang lebih luas,
tampak jelas bahwa konflik ini terlebih dahulu dilatarbelakangi oleh masalah
politik yang kemudian beralih kepada persoalan teologis. Tidak sepenuhnya benar
pandangan yang menganggap bahwa konflik Israel-Palestina murni sebagai
persoalan politik, sebab argumentasi teologis – khususnya yang datang dari
pihak Yahudi – juga turut mengambil peranan dalam konflik ini.
Pernyataan yang mungkin lebih tepat adalah, konflik
Palestina-Israel merupakan konflik yang bermula dari persoalan politik dan
sedikit melibatkan persoalan teologis. Namun demikian, sekecil apapun alasan
teologis yang melatarbelakangi konflik Israel Palestina, tetap saja alasan
tersebut memiliki pengaruh yang besar pada kebijakan-kebijakan politik yang
diambil oleh negara Israel.
SEJARAH SINGKAT GERAKAN ZIONISME (KONFLIK PALESTINA-ISRAEL)
1843, Tulisan
Zionis pertama dari Rabbi Alcalay dan Rabbi Kalischer, Emuna Yeshara.
1844, Sensus pertama di Yerusalem menunjukkan 7120 Yahudi,
5760 Muslim, 3390 Kristiani.
1856, Pembaruan Utsmaniyah (Tanzimat) – termasuk syarat untuk
mendaftarkan kepemilikan tanah di Palestina dan membayar pajak atasnya.
1860-1864, Orang-orang Yahudi mengambil bagian dalam gerakan
nasional Polandia, yang diikuti Pemberontakan Januari (powstanie styczniowe).
1860, Permukiman Yahudi pertama (Mishkenot Sha’ananim) diluar
Kota Tua Yerusalem.
1861, Perkumpulan Zion dibentuk di Frankfurt am Main, Jerman.
1862, Moses Hess menulis “Roma dan Yerusalem”.
1867, Mark Twain mengunjungi Palestina sebagai bagian
perjalanan ke tempat yang orang Barat sebut Tanah Suci.
1878, Perkampungan Zionis Pertama – Petah Tikwa.
Naphtali Herz Imber menulis “Tikvatenu” [Harapan Kita], yang
belakangan diadopsi sebagai lagu kebangsaan Zionis dan lagu kebangsaan Israel,
Hatikvah.
1870-an, Pembentukan Hovevei Tzion [Pencinta Sion] di Rusia
1881, Pembunuhan berencana Rusia menyebabkan penghancuran di
Perbatasan Pemukiman, Rusia selatan.
30-31 Desember, Kongres Pertama seluruh Perkumpulan Zionis di
Romania, yang mempromosikan kolonisasi Palestina, diselenggarakan di Focşani,
Romania.
1882, Bilu [Bet Yaacov Lechu VeNelcha (Yeshayahu perek 2 atau
3).] – gerakan halutz [pelopor] didirikan di Kharkov, Rusia.
Leon Pinsker, dalam “Auto-emancipation”, mengusulkan perkara
Negara Yahudi.
Perkumpulan Hibbat Tzion [Kecintaan terhadap Sion] didirikan.
Permulaan Aliyah [migrasi] pertama: migrasi/ “kenaikan”
orang-orang Yahudi dari Kekaisaran Rusia dan Romania ke Palestina.
1883, Baron de Rothschild memulai dukungan atas permukiman
Yahudi di Eretz Yisrael (Tanah Israel), dengan lebih dulu mulai membeli tanah
di wilayah Palestina dan membiayai penyelesaian pertanian Yahudi dan perusahaan
industri.
1884, Konferensi Pertama gerakan Hovevei Tzion, yang dipimpin
oleh Pinsker, di Kattowicz.
1890, Istilah “Zionisme“ (Tsi’onut) ditemukan oleh seorang
wartawan Yahudi Austria Nathan Birnbaum dalam jurnalnya “Selbstemanzipation”
[Emansipasi Diri] dan diberi definisi sebagai gerakan nasional untuk pemulangan
seluruh “ras” Yahudi yang berdiaspora ke “tanah air” mereka dan permulaan baru
kedaulatan Yahudi di suatu wilayah yang dinamai “Tanah Israel” (Eretz Yisrael).
1894-1895, Kapten Alfred Dreyfus, dituduh sebagai spionase
dalam pemeriksaan pengadilan di Paris (Dreyfus affair), menciptakan masalah
antisemitisme yang mencolok di Eropa Barat. Pemeriksaan pengadilan terhadapnya
menginspirasikan Herzl untuk menulis sebuah buku setahun kemudian.
1896-1904, Theodor Herzl tidak berhasil mendekati para pemimpin
dunia agar membantunya menciptakan Kampung Halaman Nasional Yahudi.
1896, Theodor Herzl (Benjamin Zeev Herzl), seorang agnostik,
menulis “Der Judenstaat” [Negara Yahudi], yang berisi tentang doktrin Zionisme
politik, dan menunggu penciptaan sebuah Negara Yahudi.
1897, Basel, Swiss, 29-31 Agustus, Kongres Zionis
Internasional pertama – dipelopori oleh Herzl. Deklarasi Basel [program gerakan
Zionis]; Organisasi Zionisme Dunia (WZO) diciptakan dengan Herzl sebagai
presiden pertamanya.
“Di Basel Aku Dirikan Negara Yahudi”.
Herzl mendesak Khalifah Abdul Hamid dari Kekhalifahan
Utsmaniyah (Ottoman) agar menerima secara berangsur-angsur konstitusi Jerman,
membujuk membuka kantor diplomatik Jerman di Istambul, dan mendesak Khalifah
agar membuat keputusan bahwa Kekhalifahan Usmaniyah mengakui imigrasi
orang-orang Yahudi ke Tanah Palestina.
Khalifah menolak melepaskan Palestina walaupun hanya
sejengkal.
Organisasi Zionis Amerika (ZOA) didirikan di bawah nama
Federasi Zionis Amerika.
1898, Sholom Aleichem menulis sebuah pamflet berbahasa
Yiddish, “Mengapa Orang Yahudi Perlu Memiliki Tanah Sendiri?” yang mengajak
seluruh “ras” Yahudi memberi dukungan kepada berdirinya Negara Yahudi.
The Colonisation Commision [Komisi Kolonisasi] didirikan.
1899, Henry Pereira Mendes memublikasikan “Melihat ke Depan:
Berbagai Peristiwa Abad Keduapuluh”, yang dasar pemikiran pemulihan kembali
kedaulatan bangsa Yahudi – keturunan bangsa Israel kuna – atas tanah Israel
historis yang dianggap penting bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia.
Pengembalian bangsa Yahudi ke tanah asalnya setelah sekian lama pembuangan
dengan tangan bangsa Yahudi sendiri.
Kongres Zionis Kedua – Bank Leumi (Jewish Colonial Trust)
didirikan dan dijadikan badan hukum di London sebagai instrumen finansial
Organisasi Zionis, mulai beraktivitas 1902.
1901, Dengan dorongan yang kuat dari Theodor Herzl, Kongres
Zionis Kelima, pertemuan di Basel, memutuskan untuk menyusun Keren Kayemeth
Lelsrael (KKL) – Dana Nasional Yahudi.
1902, Inggris Raya menganjurkan skema El Arish.
Herzl memublikasikan novel “Altneuland” [The Old New Land],
yang mengambil tempat di Palestina.
1903, Pembunuhan berencana di Kishinev.
Pemerintah Inggris mengusulkan “skema Uganda”, mengenai
penyelesaian di Afrika Timur membagi Kongres Zionis Keenam, kepada Herzl,
ditolak oleh Kongres Zionis Keenam.
Surat kabar St. Petersburg, Znamya, memublikasikan sebuah
hoax sastrawi “The Protocols of the Elders of Zion” [Protokol Para Tetua Sion].
Pembunuhan Berencana Kishinev disebabkan oleh tuduhan bahwa orang Yahudi
mempraktikkan kanibalisme.
1904, Permulaan Aliyah Kedua sebagian besar dari Rusia dan
Polandia.
Va’ad Halashon [Konsili Bahasa] dibentuk. (lihat Posisi
Berbeda dalam Bahasa Ibrani)
Kematian Herzl.
1905, Kongres
Zionis Ketujuh (Basel) mengatur beberapa alternatif ke Palestina (mis, Uganda)
sebagai tujuan usaha Zionis.
1906, David Green (Ben-Gurion) tiba di Israel
Sekolah tinggi Ibrani Pertama didirikan [Jaffa].
Sekolah Seni Bezalel didirikan [Yerusalem].
1907, Kongres Zionis Kedelapan mengadopsi Zionisme tiruan.
1908-1914, Aliyah orang Yaman Kedua
1908, Perusahaan Pengembangan Tanah Palestina (PLDC)
didirikan.
1909, Patroli pertahanan “HaShomer” didirikan di Kfar Tabor.
Tel Aviv, kota seluruh orang Yahudi modern pertama,
didirikan.
Young Judaea [Yudea Muda], gerakan pemuda Zionis, dibentuk.
1910, Kibbutz Degania didirikan.
1914-1918,
Perang Dunia Pertama. Inggris dan sekutunya memerangi Jerman dan Kekhalifahan
Usmaniyah.
Ahad Ha’am [Asher Ginsburg] dan kaum Zionis Kultural
mengikuti Zionis Politik dalam pencarian “piagam” untuk tanah air orang Yahudi.
Oktober 1915-Januari 1916, Korespondensi McMahon-Hussein,
setuju untuk memberikan wilayah Arab kepada Arab, jika Arab bersedia berperang
dengan Turki.
Korps Zion Mule didirikan oleh Yosef Trumpeldor dalam
Angkatan Darat Inggris.
1916, Perjanjian Sykes-Picot membagi Timur Tengah menjadi
lingkungan Inggris dan pengaruh Prancis.
Juni 1916, Pemberontakan Arab dimulai.
1917, Agustus, Formasi Legiun Yahudi (Korps Bagal Zion), yang
diresmikan pada tahun 1914 oleh Joseph Trumpeldor dan Zeev Jabotinsky.
2 November, Deklarasi Balfour. Dalam Perjanjian Balfour,
Inggris menjanjikan untuk memberikan Palestina kepada Yahudi sebagai tanah air
mereka. Surat tertanggal 2 November 1917 dari Menteri Luar Negeri Britania
Raya, Arthur James Balfour, kepada Lord Rothschild (Walter Rothschild, Baron
Rothschild Kedua), pemimpin komunitas Yahudi Inggris, untuk dikirimkan kepada
Federasi Zionis. Surat itu menyatakan posisi yang disetujui pada rapat Kabinet
Inggris pada 31 Oktober 1917, bahwa pemerintah Inggris mendukung
rencana-rencana Zionis buat ‘tanah air’ bagi Yahudi di Palestina, dengan syarat
bahwa tak ada hal-hal yang boleh dilakukan yang mungkin merugikan hak-hak dari
komunitas-komunitas yang ada di sana.
Montinger mengirimkan surat ke Parlemen Inggris tentang
dukungannya bagi terbentuknya negara Yahudi di Palestina.
Desember, Penaklukan Inggris atas Palestina – Jenderal
Allenby memasuki Yerusalem, menyusul keruntuhan Kekhalifahan Usmaniyah pada
Perang Dunia I, dengan menyatakan, “Baru sekaranglah Perang Salib berakhir!”
1918-1919, Kesepahaman Weizmann-Feisal antara Emir Faisal
(anak Raja Hejaz) dan Chaim Weizmann (yang seanjutnya menjadi presiden
Organisasi Zionis Dunia).
1918, Inggris menunjuk Komisi Zionis dari dalam kepemimpinan
Zionis, untuk menasihatkan mereka dalam implementasi Deklarasi Balfour. Sykes,
menteri Inggris, menggambarkan batas-batas negara Palestina dan menempatkan
Yahudi di dalamnya.
Kekhalifahan Usmaniyah yang berpusat di Turki kalah dalam
Perang Dunia I.
1919, Chaim
Weizmann memimpin delegasi Zionis di Konferensi Damai Versailles. Perjanjian
Versailles ditandatangani.
Komisi King-Crane. Investigasi resmi oleh pemerintahan
Amerika Serikat untuk mengatur area-area orang non-Turki dalam bekas
Kekhalifahan Usmaniyah. Diselenggarakan untuk melaporkan kebijakan Amerika
mengenai penduduk wilayah tersebut dan masa depan mereka dalam hal pembagian
Kekhalifahan Usmaniyah dan Sistem Mandat Liga Bangsa-Bangsa yang telah
diputuskan sebelumnya. Komisi ini mengunjungi area-area Palestina, Suriah,
Lebanon, dan Anatolia (Turki), meninjau opini publik setempat, dan
memberikannya, menaksir rangkaian tindakan terbaik bagi wilayah tersebut.
Zionis Amerika Felix Frankfurter mengajukan rencana
implementasi yang lebih mendetail mengenai kepentingan Organisasi Zionis.
1920, Lebih dari seribu orang melakukan protes dalam
demonstrasi nasionalis di Yerusalem membawa berbagai spanduk yang mengandung
slogan “Hentikan Imigrasi Zionis” dan “Negeri Kami Milik Kami”.
Kejatuhan Tel Hai pada orang Arab, kematian Yosef Trumpeldor
di samping delapan orang lainnya.
Inggris menghadiahi Mandat atas Palestina; Sir Herbert Samuel
menunjuk Komisaris Tinggi.
Konferensi San Remo di Italia menghasilkan sebuah perjanjian
bahwa Mandat atas Palestina untuk Inggris Raya akan ditinjau dan kemudian
diberikan oleh Liga Bangsa-Bangsa. Mandat ini akan mengandung kesamaan isi
dengan Deklarasi Balfour, yang mengindikasikan bahwa Palestina akan menjadi
tanah air bagi seluruh orang dari “ras” Yahudi, dan bahwa hak orang non-Yahudi
yang telah lebih dulu tinggal tidak akan dilanggar.
Organisasi perdagangan Histadrut [Federasi Umum Para Buruh di
Tanah Israel] dan organisasi paramiliter Haganah [Pertahanan] didirikan.
Kerusuhan Palestina 1920 (Kerusuhan Nabi Musa) – Kerusuhan
Arab terhadap Yahudi di Yerusalem ini terjadi di Mandat Britania atas Palestina
pada 4 April-7 April 1920 di sekitar Kota Tua Yerusalem. Peristiwa ini terjadi
karena meningkatnya ketegangan antara Arab dan Yahudi dengan terjadinya
imigrasi Zionis. Pidato oleh pemimpin religius Arab Palestina selama festival
hari Nabi Musa menyebabkan terjadinya kekerasan terhadap Yahudi.
1919-1923, Aliyah Ketiga dimulai, sebagian besar dari Rusia,
dipicu oleh Revolusi Oktober di Rusia, pembunuhan rencana berikutnya di sana
dan di Polandia serta Hungaria, penaklukan Inggris atas Palestina dan Deklarasi
Balfour. Kira-kira 40.000 orang Yahudi tiba di Palestina selama masa ini.
1921, Kerusuhan Jaffa – Yosef Chaim Brenner terbunuh selama
peristiwa tersebut.
Moshav pertama, Nahalal, didirikan.
Chaim Weizmann menjadi presiden baru WZO (Organisasi Zionis
Dunia) pada Kongres Zionis Ke-12 (pertama setelah Perang Dunia I).
1922, Dewan Liga Bangsa-Bangsa membagi-bagi tanah Arab.
Mandat Inggris ditetapkan oleh Liga Bangsa-Bangsa, termasuk
komitmen kepada hubungan historis bangsa Yahudi dengan tanah air mereka.
Laporan Resmi Churchill (Pertama) membagi Transyordan dari
area untuk dipergunakan oleh ketentuan “kediaman nasional bangsa Yahudi” dalam
Deklarasi Balfour dan Mandat.
Kematian Eliezer ben Yehuda, pioner bahasa Ibrani modern.
1923, Inggris
memberikan Daratan Tinggi Golan kepada Mandat Prancis atas Suriah. Imigrasi
orang Arab diperbolehkan; imigrasi orang Yahudi tidak.
Jabotinsky mendirikan partai revisionis Hatzohar dan sebuah
gerakan pemuda, Betar.
Juli 1923, Kekaisaran Usmaniyah secara resmi dileburkan.
1924-1932, Aliyah Keempat (sebagian besar dari Polandia).
1924, Technion didirikan [Haifa].
1925, Universitas Ibrani didirikan [Yerusalem].
Gerakan revisionis didirikan oleh Zeev Jabotinsky.
Gerakan Brit Shalom [Perjanjian Damai] didirikan, diketuai
oleh Martin Buber.
1926, Kerusuhan Hebron pertama mendorong orang-orang Arab
mendesak tempat tinggal orang Yahudi, berakhir dengan kematian dan pertumpahan
darah.
1929, Agustus,
Kerusuhan Palestina (Pemberontakan Tembok Barat, Pemberontakan Buraq) di Yerusalem;
perselisihan antara muslim dan yahudi mengenai akses ke Tembok Barat (HaKotel
Ma’aravi). 133 orang Yahudi terbunuh dan 339 terluka (kebanyakan oleh warga
Arab); 116 orang Arab terbunuh dan 232 terluka (kebanyakan oleh polisi dan
tentara yang diberi komando Inggris).
Pembantaian Hebron : pembantaian orang Yahudi di Hebron dan
Safed. Sebanyak 67 orang Yahudi dibunuh, delapan di antaranya merupakan pelajar
asing dari yeshiva lokal. Penduduk lokal diselamatkan oleh keluarga muslim.
Namun, Inggris mengevakuasi komunitas Yahudi di daerah kantong Arab, Hebron dan
Gaza, “untuk mencegah pembantaian susulan”, mengakhiri keberadaan orang Yahudi
kuna di kota tersebut.
British mengutus Komisi Shaw untuk menginvestigasi.
Perwakilan Yahudi untuk Israel meluas untuk mengundang masuk
orang-orang non-Zionis – Jewish Agency for Palestine (sekarang JAFI/ Jewish
Agency for Israel).
1930-1935, Tangan Hitam, grup Islamis yang dipimpin oleh
Sheikh Izz ad-Din al-Qassam menggunakan kekerasan melawan warga Yahudi dan
Inggris.
1930, Penyelidikan Hope-Simpson, atau disebut juga Laporan
mengenai Imigrasi, mengikuti rekomendasi Komisi Shaw dalam analisis peluang
tanah.
Mengantar ke arah:
Oktober, Laporan Resmi Kedua Passfield, percobaan pertama
dalam kelepasan ikatan Inggris dari komitmen “tanah air nasional Yahudi” dari
Deklarasi dan Mandat. Membatasi imigrasi orang Yahudi ke Eretz Yisrael.
1931, Yishuv atau HaYishuv [perkampungan] atau Hayishuv
Hayehudi b’Eretz Yisrael [perkampungan Yahudi di Tanah Israel], kumpulan tempat
tinggal Yahudi di Tanah Suci sebelum pendirian Negara Israel, memamerkan
Paviliun Palestina dalam Pameran Kolonial Internasional di Paris.
Walaupun ada surat yang dikirim Ramsay MacDonald kepada Chaim
Weizmann, yang secara efektif meniadakan klausul Laporan Resmi Passfield,
kebijakan Laporan Resmi dilaksanakan.
Irgun Zva’i Leumi [Etzel] organisasi bawah tanah Yahudi
didirikan, berpisah dari Haganah arus utama.
1933-1939,
Aliyah Kelima: pada awalnya dari Polandia, tetapi kemudian sebagian besar dari
Jerman dan teritorial yang dikontrol Jerman.
1933-1948, Aliyah Bet: pengungsi Yahudi melarikan diri dari
Jerman karena penganiayaan di bawah rezim Nazi yang akhirnya banyak yang
dikembalikan sebagai imigran ilegal karena pembatasan imigrasi oleh Inggris.
1933, Adolf Hitler berhasil mendapat kekuasaan di Jerman
melalui pemilihan umum.
Pembunuhan Chaim Arlozorov.
1934, Awal dari
“imigrasi ilegal” pengungsi Yahudi dari Eropa yang tidak bisa berimigrasi
secara legal di bawah kuota Inggris.
1935-1936, Aliyah terbesar [65.000 olim (orang yang melakukan
aliyah)].
1936-1939, Pemberontakan Arab dipimpin oleh Amin Al-Husseini.
Lebih dari 5.000 orang Arab dan 400 orang Yahudi terbunuh menurut beberapa
sumber, kebanyakan oleh Inggris. Beberapa ratus orang Yahudi ikut terbunuh.
Husseini terbang ke Irak kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam
pemerintahan Nazi.
Laporan Resmi British (1939) sama sekali membatasi imigrasi
orang Yahudi.
Selama Pemberontakan Arab, kelompok militan Zionis Irgun
melancarkan 60 serangan terhadap warga Arab dan tentara Inggris.
1936, Pecahnya Revolusi Arab (1936-1939); Serangan Umum Arab,
memimpin ke arah Komisi Peel.
Ordo Wingate membentuk “patroli malam” untuk pertahanan
Yahudi.
1937, Juli, Komisi Peel [1936] merekomendasikan pembagian
tanah Palestina antara orang Arab dan Yahudi (lihat peta). Pemerintah Inggris
menerima rekomendasi ini secara prinsip.
Dibangunnya 52 permukiman Homa Umigdal [tembok pertahanan dan
menara pengawal], setiap malam, dalam masa sampai tahun 1939.
1937-1938,
Penekanan atas Pemberontakan Arab.
1938, Neturei Karta [Para Pelindung Kota], komunitas
Yahudi
yang menentang Zionisme, terbentuk di Yerusalem.
Zionis Revisionis meledakkan bom di sebuah pasar Melon Arab
di Haifa, menewaskan 53 orang Arab, satu Yahudi dan melukai setidaknya 46 orang
Arab lainnya.
April-Agustus 1938, Komisi Penyelidikan Woodhead membalikkan
penemuan Komisi Peel, mempertimbangkan dua rencana pembagian alternatif, yang
dikenal sebagai Rencana B dan Rencana C, dan melaporkan pada bulan November
bahwa pembagian tidak dapat dilaksanakan.
Pembantaian Tiberias 1938. Orang Arab membantai 20 orang
Yahudi di kota Tiberias.
Holocaust (Ha Shoah) dimulai. Nazi Jerman menganggap bahwa
pengkhianatan Yahudi Jerman (Askenazim) adalah biang keladi kekalahan mereka
pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka mereka perlu
“penyelesaian terakhir” (endivsung). Ratusan ribu keturunan Yahudi—bersama
etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik dengan Nazi—dikirim ke
kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke AS).
1939-1945,
Perang Dunia Kedua. “Kami akan hadapi perang seolah tidak ada Laporan Resmi,
dan (menghadapi) Laporan Resmi seolah tidak ada perang.” – David Ben-Gurion.
1939-1948, Haganah menyelundupkan lebih dari 100.000 orang
Yahudi dariEropa ke Palestina untuk memberikan tempat perlindungan dari
peristiwa Holocaust.
1939, Konferensi Meja Bundar St. James, London.
Mei, Laporan Resmi [MacDonald] Ketiga menolak dinding pemisah
dan mempertimbangkan penciptaan dua negara merdeka – satu Yahudi, satu Arab.
1940, Gerakan bawah tanah Lehi [Geng Stern] dibentuk, dalam
kerenggangan lain dengan arus utama Ben Gurion, dipimpin oleh Avraham Stern.
Inggris sama sekali membatasi penjualan tanah kepada Yishuv.
19 Juni, Sebanyak 20 orang Arab terbunuh oleh peledak yang
ditempelkan di atas keledai di sebuah pasar di Haifa.
29 Juni, Sebanyak 13 orang Arab terbunuh dalam penembakan
beruntun selama satu jam.
1941, Palmach didirikan.
Pemimpin Arab Palestina Amin Al-Husseini mengunjungi Benito
Mussolini di Roma dan Adolf Hitler di Berlin. Al-Husseini tetap tinggal di
Berlin sampai perang berakhir, memainkan peranan penting dalam formasi unit
Waffen SS muslim dan pekerjaan aktif yang mencegah ribuan pengungsi Yahudi
melarikan diri dari Nazi dan mencapai Palestina.
1942, 20 Januari, Konferensi di Wannsee, Berlin,
mengoordinasikan Solusi Akhir (Endlosung) untuk pembinasaan kaum Yahudi Eropa.
Februari, Hilangnya kapal Struma dengan 767 pengungsi Yahudi
yang menolak hak masuk ke Palestina.
9-11 Mei, Konferensi Zionis Amerika Biltmore di Hotel
Biltmore, New York, menuntut “agar gerbang-gerbang Palestina dibuka”, menunggu
berdirinya “Persemakmuran Yahudi”.
Angkatan perang Inggris menghentikan Angkatan Darat ketiga
Rommel di Al Alamin
Inggris membentuk Resimen Palestina, yang terdiri dari
batalion tiga orang Yahudi dan satu orang Arab, yang membantu angkatan perang
Inggris di Afrika Utara melawan Axis Power. Unit lain yang lebih besar lalu
dibentuk pada tahun 1944 yang terdiri dari orang Yahudi saja – Brigade Yahudi.
1943, Pemberontakan Ghetto Warsawa.
Anggota Palmach terjun parasut di belakang garis musuh di
Eropa.
Inggris mendeportasi imigran ilegal dari Siprus.
1944, Brigade
Yahudi dibentuk sebagai bagian dari angkatan perang Inggris dalam Perang Dunia
II.
Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka
memaparkan politik “membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina,
jika mereka ingin jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya
pribumi Arab dari sana.” Kondisi Palestina pun memanas.
Dari Berlin Amin al-Husseini merencanakan genosida berskala
besar terhadap orang Yahudi di Palestina, mungkin dengan Eichmann. Unit komando
bersama Jerman-Arab diberangkatkan ke Palestina dengan senjata kimia untuk membunuh
250.000 orang Yahudi dalam Operasi Atlas. Tiga prajurit tentara payung dengan
racun ditangkap di dekat Yerikho oleh tentara Yordania dan polisi Inggris.
Rabi Besar Yoel Teitelbaum dari Hungaria dilepaskan oleh Nazi
di Transylvania – 21 Kislev 5705 [7 Desember 1944]; hari bersejarah bagi
Satmar, gerakan kaum Yahudi Hungaria-Romania yang selamat dari Holocaust yang
menentang segala bentuk Zionisme.
1945-1946, Haganah, Etzel, dan Lehi untuk sementara digabung.
1946, Misgav Am [Benteng Rakyat] didirikan oleh mantan
anggota Palmach.
1946, Imigran Yahudi ilegal dideportasi ke kemah “orang-orang
terlantar” di Siprus.
22 Juli, Irgun [Etzel] meledakkan Hotel King David di
Yerusalem yang menjadi pusat administrasi Inggris saat itu. Serangan tersebut
menewaskan 91 orang dan melukai 45 lainnya, kebanyakan penduduk sipil.
Etzel menggantung dua sersan Inggris sebagai pembalasan
dendam atas hukuman mati Inggris kepada para anggota Etzel.
Transyordan mencapai kemerdekaan sebagai Kerajaan Hashemit
Yordania.
30 November 1947-14 Mei 1948, Perang hingga Deklarasi
Kemerdekaan.
1947, Juli, Beriha [penerbangan]: Aliyah Bet [imigrasi
ilegal] kembali membawa pengungsi Yahudi ke Eretz Yisrael: Eksodus yang memakai
kapal uap diusir oleh tentara dari pantai Palestina ke Eropa, dengan 4.500
orang yang selamat dari Holocaust di atas kapal.
Inggris mengirim kapal imigran Exodus kembali ke Eropa, dam
Hamburg, Jerman, di mana para penumpang dikirim ke sebuah “kamp interniran”.
29 November, Ketetapan PBB untuk mendirikan Negara Yahudi.
Sidang Umum PBB memberi suara untuk pembagian Palestina
menjadi dua negara: Negara Arab dan Negara Yahudi (UN Partition Plan); diikuti
oleh Kerusuhan Yerusalem 1947.
30 November
1947-10 Maret 1949, Perang Kemerdekaan (Perang Pembebasan, Perang Palestina,
Perang Saudara, Perang Interkomunal, Perang Arab-Israel 1948, Bencana) –
Konflik bersenjata pertama dari serangkaian konflik yang terjadi antara Israel
dan tetangga-tetangga Arabnya dalam konflik Arab-Israel yang berlangsung
panjang.
2 Desember, Protes keras Liga Arab atas tindakan AS dan
sekutunya berupa dorongan dan fasilitas yang mereka berikan bagi imigrasi
Zionis ke Palestina. Pada waktu itu, Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan al
Banna mengirim 10.000 orang pasukan untuk berperang melawan Israel.
11 Desember,
Pemerintah Inggris mengumumkan niatnya untuk mengakhiri Mandatnya pada 15 Mei
1948.
Pembantaian Kilang Minyak Haifa. Militan Irgun melemparkan
dua buah bom ke dalam kerumunan pekerja Arab dari dalam kendaraan sambil lewat,
membunuh enam pekerja dan melukai 42 lainnya, menghancurkan perdamaian relatif
antara dua kelompok di Haifa.
1948–1950, Penciptaan permasalahan pengungsi Palestina.
1948-1952, Imigrasi besar-besaran [648.000 orang] ke Israel
yang terdiri dari populasi Yahudi di negara Arab dan Eropa.
1948, Pengeboman Hotel Semiramis dilakukan oleh Haganah.
Pengeboman Jalan Ben Yehuda 1948. Warga Arab menyusun tiga
bom mobil yang menewaskan 52 orang Yahudi, melukai 123 orang, semuanya warga
sipil.
6-12 April, Operasi Nachshon. Haganah memutuskan untuk
meluncurkan sebuah serangan balasan militer besar untuk menghentikan
pengepungan atas Yerusalem. Pada 6 April, Haganah dan tenaga penyerangnya,
Palmach, dalam sebuah serangan untuk mengamankan titik-titik strategis,
mengambil Al-Qastal, sebuah kota tepi jalan yang penting dua kilometer sebelah
barat Deir Yassin.
9 April, Pembantaian Deir Yassin – sekitar 120 pejuang dari
kelompok paramiliter Irgun dan Zionis Lehi secara tiba-tiba menyerang Deir
Yassin dekat Yerusalem, sebuah desa Arab-Palestina dengan penduduk 600 orang.
Sekitar 107 warga desa (termasuk 11 orang bersenjata) dan empat milisi Yahudi
terbunuh; desa tersebut lalu diambil alih tentara Zionis.
13 April, Pembantaian Konvoi Medis Hadassah. Diklaim sebagai
pembalasan atas Pembantaian Deir Yassin, segelombolan orang Arab menyerang
sebuah konvoi besar, yang kebanyakan diikuti dokter Yahudi, serta membawa
pasien, perlengkapan, dan suplai, perjalanan dari Yerusalem ke rumah sakit yang
dikepung dan membahayakan mayoritas warga Yahudi di Yerusalem. Sebanyak 77
orang yahudi terbunuh. Penyerangan di jalan berlanjut dan konvoi tidak dapat
mencapai rumah sakit selama satu minggu.
21-22 April,
Pertempuran Haifa, atau disebut juga Operasi Bi’ur Hametz [Pembersihan Paskah].
Operasi Haganah untuk menangkap warga Arab di Haifa; menjadi peristiwa besar
dalam langkah-langkah menuju perang saudara di Palestina, yang mengarah pada
Perang Arab-Israel.
13 Mei, Pembantaian Kfar Etzion. Aksi yang dilakukan kekuatan
militer Arab, setelah menyerahnya desa Yahudi kepada pasukan Arab. Di luar 133
warga Yahudi yang merupakan orang desa, 129 terbunuh dalam pembantaian, empat
orang selamat. Seluruh jenazah ditinggalkan tanpa dikuburkan hingga November
1949.
Berakhirnya waktu Mandat Inggris. Proklamasi Negara Israel –
serbuan tentara Arab 5 Iyar/ 14 Mei
.
14 Mei 1948 (5 Iyar 5708), pukul 16.00, Deklarasi Pendirian
Negara Israel (Medinat Yisra’el).
Agensi kontraspionase Israel Shabak atau Shin Bet [Pelayanan
Keamanan Umum] dibentuk.
Pendirian Negara Israel diakui oleh AS, Rusia, dan Inggris.
PBB mengeluarkan Resolusi PBB No. 151 yang menetapkan
pembagian wilayah Palestina menjadi dua negara, yaitu Israel dan Palestina.
Presiden AS Harry S. Truman menyampaikan pengakuan de facto
Negara Israel, pengakuan de jure dari Soviet menyusul tiga hari kemudian.
Tzahal – Kekuatan Pertahanan Israel – diciptakan.
Mesir, Yordan, Suriah, Irak, Lebanon, Arab Saudi menyatakan
perang terhadap Israel.
Negara-negara Arab memberikan kemudahan kepada orang-orang
Yahudi yang ada di Mesir, Irak, Yaman, serta Arab Saudi untuk berimigrasi ke
kawasan Palestina.
Juli, Eksodus Orang Palestina dari Lidda dan Ramlah 1948 –
Sekitar 50.000-70.000 penduduk Palestina menyelamatkan diri atau diusir karena
tentara Israel memasuki dua tersebut kota. Antara 290-450 orang Palestina dan
sekitar 10 tentara Israel tewas selama penaklukan kota Lidda.
Eksodus Palestina (Al Hijratu al Filasthiniyyah) atau An
Nakbah [Bencana] – sekitar 650.000 hingga 750.000 orang Arab Palestina diusir
dari rumah mereka oleh Yishuv atau tentara Israel, selama penciptaan Negara
Israel dan perang saudara yang mendahuluinya.
Pasukan pertama Mesir menyeberang perbatasan Palestina dan
menyerang koloni Kfar Darom dan Nirim di Negev. Pasukan Transjordan
menyeberangi Sungai Yordan ke Palestina, sementara pasukan Lebanon menyerbu
desa Malkiya dan Qadas, yang sebelumnya diserang dan dicaplok Haganah. Warga
Arab secara besar-besaran lari menyelamatkan diri dari tanah air mereka ke
kamp-kamp pengungsi.
28 Mei, Pasukan
Irak menyerang Tul Karm dan menguasai Geulim, Kfar Yona dan Ein Vered.
Belakangan pasukan Irak dipukul mundur oleh pasukan Alexandroni, Israel.
30 Oktober, Pembantaian Eilabun – Angkatan Pertahanan Israel
melaksanakan Operasi Hiram; total 14 orang umat kristiani Palestina dari desa
Eilabun (Eilaboun) terbunuh, 12 di antaranya dieksekusi oleh tentara Israel
setelah desa tersebut menyerah.
11 Desember, Resolusi PBB 194 menyerukan gencatan senjata,
dan mengimbau para pengungsi Palestina [Palestina Diaspora] untuk kembali ke
rumah mereka.
1949, 10 Maret, Invasi dan kelanjutan Perang Kemerdekaan 15
Mei 1948.
Israel menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan
Mesir, Lebanon, Yordan, dan Suriah.
27 April 1949, PBB dan AS memprakarsai Konferensi Lausanne
sebagai sarana perundingan gencatan senjata Israel-Arab, namun tidak tercapai
karena diboikot Arab.
Mei, Negara Israel resmi menjadi anggota PBB.
Desember, Agen rahasia Mossad [Institut Intelijen dan Operasi
Khusus] dibentuk.
15 Desember 1949, Yerusalem, Ibukota Israel.The Provisional
Government was inaugurated with the Declaration of Independence. Its seat was
in Tel Aviv, since Jerusalem was under siege and it was therefore extemely
dangerous to make the journey from one city to another.
Pemerintahan Ben Gurion secara sepihak mendeklarasikan
Yerusalem sebagai Ibukota Abadi Israel.
Sidang Umum PBB memberikan suara menuju ke arah
internasionalisasi Yerusalem.
1949, Operasi Karpet Ajaib membawa aliyah dari Irak.
Operasi Di Atas Sayap Elang membawa aliyah dari Yaman.
1950-1952, Operasi Ezra dan Nehemia membawa 120.000-130.000
orang Yahudi Irak lewat Iran dan Siprus.
1950, Hukum Pemulangan dikeluarkan.
1951-1958, Proyek Lembah Hulah.
1951-1966, Operasi Balas Jasa – beberapa operasi militer yang
dilancarkan pihak Israel sebagai respons atas serangan Fedayin yang terjadi
terus-menerus selama periode ini.
1951, Israel mengebom Sinagog Masauda Shem-Tov di Irak untuk
memaksa warga Yahudi Irak bermigrasi. Tiga orang tewas dan 24 lainnya menderita
luka-luka.
1952-1953, Serangan Fedayin – angkatan perang resmi Mesir –
dan pembalasan Israel.
1952, Sebanyak 162 orang Israel, kebanyakan warga sipil,
dibunuh penyusup Palestina.
Hukum mengenai Status WZO dan Agen Yahudi – 5713 dibuat untuk
membentuk peranan setiap grup.
1953-1955, Unit
101 – unit angkatan khusus IDF – didirikan oleh dan dikomandoi Ariel Sharon
atas perintah PM David Ben Gurion untuk menghentikan aksi Fedayin.
1953, Sebanyak 160 orang Israel, kebanyakan warga sipil,
dibunuh penyusup Palestina.
Pembantaian Qibya. Ariel Sharon dalam komando Unit 101
melakukan pembersihan di desa Qibya. Lebih dari 60 orang Arab terbunuh, dua
pertiganya perempuan dan anak-anak.
1956, Kenaikan baru serangan Fedayin.
29 Oktober, Krisis Suez atau Kampanye Sinai (Perang Sinai).
Serangan ini dilancarkan karena pada tanggal 26 Juli 1956, Mesir
menasionalisasikan Terusan Suez setelah tawaran Inggris dan Amerika Serikat
untuk mendanai pembangunan Bendungan Aswan dicabut. Sebagai pembalasan atas
rangkaian perampasan perbatasan yang semakin meningkat seperti halnya penutupan
selat Tiran dan terusan Suez bagi pelayaran Israel, dan untuk mencegah orang
Mesir menggunakan persenjataan Soviet yang baru diperoleh dalam peperangan,
Israel menyerbu semenanjung Sinai dan mendudukinya selama beberapa bulan,
bersama kolaborasi Prancis dengan Inggris.
Pembantaian Kafr Qasim. Sebanyak 48-49 warga Arab dibunuh
oleh Polisi Perbatasan Israel karena mereka kembali ke desa mereka setelah
bekerja.
1959, Partai politik Palestina Fatah [Penaklukan] – yang
menjadi PLO – pimpinan Yasser Arafat didirikan.
1960-1961, Eichmann ditempatkan oleh agen rahasia Mossad di
Argentina dan diculik demi pihak Israel; pemeriksaan pengadilan Eichmann.
1963, Percobaan Suriah untuk membelokkan hulu sungai Yordan
yang digagalkan oleh operasi Israel untuk menyelamatkan sumber air penting
Israel.
Pengangkutan Air Nasional.
November 1964-Mei 1967, Perang atas Perairan – rangkaian pertempuran
kecil dan peperangan, selama dua setengah tahun antara Israel di hilir dan
Suriah dan Lebanon di hulu, berpusat pada isu hak atas tepi sungai, termasuk
kontrol dan penggunaan sumber air murni yang tersedia dalam wilayah mereka
masing-masing di dalam Daerah Aliran Sungai Yordan. Pada bulan November, ketika
aktivitas proyek pengalihan Arab dimulai, Israel mulai meluncurkan operasi
militer untuk menggagalkan rencana tersebut dan menghentikan konstruksi proyek.
Israel dengan cepat mencapai tujuan tersebut. Penguasaan atas sumber air dan
penyerangan militer Israel terhadap usaha pengalihan dianggap sebagai faktor
utama yang mengarah pada Perang Enam Hari pada Juni 1967.
1964, Para tokoh Palestina pimpinan Yasser Arafat mengadakan
Kongres Palestina; PLO atau Palestine Liberation Organization [Organisasi
Pembebasan Palestina] dibentuk, dipimpin oleh Akhmed Shukeiri.
Gamal Abdun Naser dengan persetujuan Barat menyerukan pada
KTT Arab I dan II untuk membentuk Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang
akan mendirikan institusi Palestina.
1965, PLO menyetujui Resolusi PBB No. 151 dengan menyerukan
meletakkan senjata, menghentikan teror, dan melakukan perdamaian.
Pemilihan Legislatif Israel – pemilihan untuk Knesset Keenam,
dimenangkan oleh HaMa’arakh, aliansi partai-partai sayap kiri utama, dengan
menguasai 45 dari 120 kursi.
1966, Shmuel Yosef Agnon dihadiahi Hadiah Nobel untuk bidang
Sastra.
Insiden Samu – militer Israel menyerang Desa Samu di Tepi
Barat yang dikuasai Yordania.
1967, Mobilisasi orang Mesir di Sinai; pelemparan granat oleh
Suriah di Israel utara, mengarah kepada Perang Enam Hari.
5-11 Juni, Perang Enam Hari (Perang Arab-Israel 1967), yang
merupakan peperangan antara Israel menghadapi gabungan tiga negara Arab, yaitu
Mesir, Yordania, dan Suriah, dan ketiganya juga mendapatkan bantuan aktif dari
Irak, Kuwait, Arab Saudi, Sudan dan Aljazair, berlangsung selama 132 jam 30
menit (kurang dari enam hari). Israel menghancurkan angkatan udara Mesir di
atas tanah, menaklukkan dan menduduki Sinai dan Gaza yang ditinggali penduduk
Palestina, lalu mencaplok Tepi Barat dari Yordania, dan Daratan Tinggi Golan
dari Suriah. Resolusi PBB No. 242 memerintahkan penarikan mundur Israel dari
wilayah tersebut, dan penyelesaian secara adil masalah pengungsi Palestina.
Inggris mengirimkan bantuan sejumlah pesawat tempur beserta
pilot tempur dan penasihat militernya ke Israel.
Yerusalem disatukan kembali; Israel mengambil Sinai, Golan,
Yudea, dan Samaria.
Front Popular Pembebasan Palestina (DFLP) – yang menjadi PLO
– didirikan seorang kristiani Palestina George Habash untuk menentang
pendudukan Israel.
Persekongkolan Yordania (Raja Hussein) dan negara Arab
lainnya dengan melakukan pembantaian terhadap orang Arab Palestina serta
menyerahkan Tepi Barat, di mana di dalamnya terdapat Bait Maqdis dan Masjid Al
Aqsha, ke tangan Israel.
Yasser Arafat mengumumkan secara tegas bahwa solusi Palestina
adalah dengan mendirikan negara demokrasi-sekular.
1 September,
Para Pemimpin Arab bertemu di Khartoum, Sudan. Tiga jawaban Tidak di Khartoum:
Tidak mengakui Israel. Tidak bernegosiasi dengan Israel. Tidak ada perdamaian
dengan Israel.
Eksodus Palestina 1967 – sekitar 280.000 hingga 325.000 orang
Palestina terbang ke luar teritorial yang diduduki Israel selama dan setelah
Perang Enam Hari termasuk penghancuran desa-desa Palestina seperti Imwas, Yalo,
dan Bait Nuba, Surit, Beit Awwa, Beit Mirsem, Shuyukh, Jiftlik, Agarits dan
Huseirat; dan “pengosongan” kamp pengungsi seperti Aqabat Jabr dan Ein Sulṭān.
1968, Permulaan Aliyah dari USSR (Uni Soviet Sosialis
Republik) dan rangkaian pengadilan dan kekerasan para “refusenik” [otkaznik],
kaum Yahudi Soviet yang menolak izin pemerintah untuk beremigrasi – Tawanan
Zion.
Pertempuran Karameh berlangsung antara IDF dan kekuatan
gabungan PLO serta angkatan darat Yordania. Direncanakan oleh Israel selama dua
serangan yang terjadi bersamaan di kamp PLO, di Karameh dan di kampung Safi –
Operasi Inferno dan Operasi Asuta.
Partai politik Israel Avodah [Buruh] didirikan.
Piagam Nasional Palestina (1968) secara resmi menetapkan
penghapusan Israel. Permukiman Yahudi diperbarui di Gush Etzion dan dimulai di
Golan.
Penyelesaian pasca-Perang Enam Hari.
Permulaan Perang Pengurangan (1968–1970) – di sepanjang
Terusan Suez. Perang Israel melawan Mesir, dengan Uni Soviet yang membantu
Nasser, mengarah pada Rencana Rogers yang menetapkan Resolusi PBB No. 242
sebagai dasar negosiasi.
Yerusalem Bersatu, Ibukota Abadi Negara Israel – 28 Iyar
5727/ 1969.
1969-1970, Israel mulai membangun permukiman di
wilayah-wilayah yang diduduki.
1969, Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai
ketua Komite Eksekutif PLO dengan markas di Yordania.
21 Agustus 1969, Pembakaran Masjid Al Aqsa. Palestina
menyalahkan otoritas Israel, sedangkan Israel menyalahkan Fatah. Penyelidikan
menyimpulkan bahwa api disulut oleh turis Australia bernama Denis Michael
Rohan, dari sekte Kekristenan Injili Worldwide Church of God (Pentakosta).
25 September, Organisasi Konferensi Islam (OKI) didirikan
sebagai reaksi terhadap terjadinya pembakaran Masjid Al Aqsa.
1969-1972, Orang
Yahudi dan Israel yang menjadi penumpang udara menjadi target pembajakan.
1970-1971, PLO ikut serta dalam usaha untuk menjatuhkan
kekuasaan monarki Yordania, di mana membuat jumlah besar dari pejuang Palestina
dan pengungsi pindah ke Lebanon.
1970, September Hitam di Yordan. Berbagai pembajakan pesawat
sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat PLO dikecam oleh opini
dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena ekonomi Yordania sangat tergantung
dari AS, maka akhirnya Raja Husein mengusir markas PLO dari Yordania. Akhirnya
PLO pindah ke Lebanon selatan.
Pembantaian bus sekolah Avivim. Militan Palestina yang
berasal dari Lebanon, menyerang sebuah bus sekolah, menewaskan 12 (kebanyakan
anak-anak) dan melukai 19 lainnya.
Shministim [Murid Kelas 12] – selompok remaja sekolah
menengah di Israel – mengirimkan surat kepada PM Golda Meir dan menjelaskan
bahwa mereka menolak untuk mengikuti wajib militer di IDF karena peranan IDF
dalam melakukan pendudukan Zionis atas Palestina.
1972,
Penerbangan Sabena 572 – Pembantaian Bandara Lod. Demi kepentingan Front
Popular Pembebasan Palestina, anggota Tentara Merah Jepang memasuki area tunggu
Bandara Lod di Tel Aviv dan menembaki secara membabi buta kepada staf dan
pengunjung bandara. Sebanyak 24 orang tewas, dan 78 terluka.
Pesawat Sabena dibajak dan dibebaskan di Bandara Lod; empat
pesawat komersial dibawa ke Yordania dan diledakkan – Operasi Isotop.
Sebelas atlet Israel dibantai saat Pertandingan Olimpiade
Munich, yang sedang berlangsung – Pembantaian Munich 1972.
Operasi Kemurkaan Allah (Operasi Bayonet) – operasi
tersembunyi Israel dan agen rahasia Mossad untuk membunuhi orang-orang yang
diduga terlibat dalam Pembantaian Munich 1972.
1973, 1982, 1986, Terjadi pertempuran dan pembantaian oleh
Israel.
1973, 6-24 Oktober, Perang Yom Kippur (Perang Oktober, Perang
Ramadan) – Dalam serangan kejutan saat Hari Penebusan bagi kaum Yahudi, Mesir
mengambil kembali terusan Suez dan zona sempit di sisi lain. Suriah menaklukkan
kembali Daratan Tinggi Golan yang dicaplok Israel. Dengan bantuan Amerika
Serikat dan Uni Soviet di kedua sisi, Israel berhasil menekan balik Suriah dan
mengancam Damaskus. Ariel Sharon menyeberangi Terusan Suez dan menghentikan
Pasukan Ketiga Mesir. Meski tidak berhasil mengambil alih tanah yang diduduki
Israel, Mesir dan Suriah mengklaim kemenangan.
Pengangkutan udara Soviet ke Mesir dan Suriah; Pengangkutan
udara Amerika ke Israel.
Mengarah kepada:
Resolusi PBB No. 338; pemboikotan minyak oleh Arab;
Konferensi Jenewa; pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di
Timur Tengah.
Partai politik Israel Likud [Konsolidasi] didirikan.
Agen Mossad melakukan kesalahan dengan membunuh Ahmed
Bouchiki, yang dikira aktivis Palestina Ali Hassan Salameh, di Lillehammer,
Norwegia.
1974, Dewan Nasional Palestina mengadopsi program politik.
Israel menafsirkannya sebagai tindakan memerdekakan Palestina yang terencana.
Pembantaian Kiryat Shmona. Sebanyak 18 warga kota Kiryat
Shmona tewas oleh tiga anggota Front Popular Pembebasan Palestina-Komando Umum.
Pembantaian Ma’alot. Sebanyak 22 murid sekolah menengah
Israel dari Safed tewas oleh Front Demokratik Pembebasan Palestina.
1975, Sidang Umum PBB memperkenalkan sebuah Resolusi 3379
tanggal 10 Desember 1975 yang menyamakan Zionisme dengan rasisme [dibatalkan
pada tanggal 16 Desember 1991 dengan dikeluarkannya Resolusi 4686 karena
banyaknya tekanan].
Pengeboman Kikar Tsiyon [Alun-Alun Zion] di Jalan Ben Yehuda,
menewaskan 15 orang dan melukai 77 orang.
Perang Saudara di Lebanon
1976, Tahun rekor aliyah dari Uni Soviet (USSR).
Operasi Entebbe oleh IDF (Angkatan Pertahanan Israel)
menyelamatkan sandera Yahudi yang terancam bahaya dan kru pesawat Air France
yang dibajak oleh orang Palestina dan teroris Bader Meinhof ke Uganda, dibantu
oleh Idi Amin.
1977, Pemilihan Umum di Israel. Likud meraih kekuasaan,
dipimpin oleh Menachem Begin.
Jumlah permukiman yang dibangun di lahan yang diduduki Zionis
meningkat.
Partai politik Israel Hadash [Front Demokratik Perdamaian dan
Persamaan] didirikan.
19 November, Presiden Mesir Anwar el-Sadat melakukan
kunjungan bersejarah ke Yerusalem, berbicara kepada Knesset [Parlemen Israel].
Ia menawarkan perdamaian, jika Israel mengembalikan seluruh Sinai.
Negara-negara Arab merasa dikhianati.
1978, Presiden Saddat dan PM Israel Menachem Begin
menandatangi kesepakatan damai di Camp David yang diprakarsai Presiden AS Jimmy
Carter.
Sadat dan Begin dihadiahi Nobel Perdamaian.
Operasi Litani (Konflik Lebanon Selatan) – kampanye militer
Israel yang menekan tentara PLO ke utara Sungai Litani. Pasukan penjaga
perdamaian UNIFIL datang setelah berakhirnya perang ini.
1979-1983, Operasi Elia: Penyelamatan kaum Yahudi Etiopia.
1979, Israel
mengembalikan semenanjung Sinai kepada Mesir
26 Maret, Perjanjian Damai antara Mesir dan Israel
ditandatangani di Gedung Putih.
1980, Hukum Yerusalem diperkenalkan – Hukum Dasar. Israel
menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerusalem yang didudukinya itu
resmi sebagai ibukota.
1981, Angkatan Udara Israel menghancurkan reaktor nuklir
Irak, Osirak
Israel menganeksasi Daratan Tinggi Golan, yang direbut dari
Suriah pada tahun 1967.
Presiden Anwar Sadat dari Mesir dibunuh ketika sedang
meninjau parade kemenangan.
Pemilihan umum Israel kembali menetapkan Likud [Begin] dengan
mayoritas perlementer.
1982, 25 April, Israel menyerahkan kembali Semenanjung Sinai
kepada Mesir.
Organisasi politik dan paramiliter Syiah Lebanon Hizbullah
[Partai Allah] didirikan.
Juni 1982, Operasi Perdamaian untuk Galilea – Perang Lebanon
Pertama.
Pengepungan Beirut; Israel menginvasi Lebanon dan membantai
ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila dalam Operasi Perdamaian untuk
Galilea untuk mengusir keluar PLO dari negara tersebut setelah penyerangan PLO di
Israel utara. PLO HQ meminta untuk merelokasi dari Beirut ke Tunis. Pelanggaran
terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB
karena veto dari AS.
Inisiatif Damai Reagan dan Proposal Perdamaian KTT Fez.
16 September, Pembunuhan besar-besaran kamp pengungsi
Palestina di Sabra dan Shatila oleh Israel, membawa ke arah desas-desus Kahana.
1983, Begin mengundurkan diri. Yitzhak Shamir menjadi
pemimpin Likud dan Perdana Menteri.
1984, Partai politik Israel Shas [Federasi Pelindung Taurat
Sefardim] didirikan.
Pemerintahan Bersatu Nasional dibentuk.
Penyelamatan udara pertama terhadap orang Yahudi dari Etiopia
– Operasi Musa.
Imigrasi orang-orang Yahudi dari Etiopia – 1984-1991
1985, Juni-Juli, Israel melakukan penarikan pasukan secara
menyeluruh dari Lebanon kecuali sebagian untuk terus menyokong tentara Lebanon
selatan dalam menjaga batas Israel di “zona keamanan” untuk melindungi Israel
utara.
Oktober, Angkatan udara Israel menghancurkan markas PLO di
Hammam al Syatt, Tunisia – Operasi Kaki Kayu.
1987-1999, Berikutnya, terjadi Perjanjian Camp David I antara
Mesir dengan Yahudi, perjanjian Oslo di Washington, dan Perjanjian Way River.
Didirikan otoritas Palestina sesuai perjanjian yang hanya
mencakup Jalur Gaza dan Yerikho. Palestina tidak diperkenankan memiliki tentara
melainkan hanya polisi saja. Daerah Palestina tersebut tetap diklaim sebagai
bagian Israel.
1987, Partai politik Palestina Hamas [Gerakan Pertahanan
Islam] didirikan.
Israel menduduki sebuah zona keamanan di Lebanon selatan.
Malam Pesawat Peluncur (Aksi Kibia), dua grilyawan Palestina
memasuki Israel dari Lebanon selatan dengan pesawat peluncur gantung untuk
melakukan serangan tiba-tiba terhadap tentara IDF.
Intifadah Pertama (1987-1993) dimulai dengan huru-hara di
Gaza yang diprakarsai Hamas (9 Desember).
kelompok Shministim kedua dibentuk.
1988, Satelit luar angkasa 1 diluncurkan.
Mossad menghancurkan kantor PLO di Tunis, Tunisia dan
membunuh salah satu pejabat pentingnya Abu Jihad.
Pemilihan Umum menghasilkan Pemerintahan Bersatu Nasional.
15 Nopember, Diumumkan berdirinya negara Palestina di
Aljiria, ibu kota Aljazair. Dengan bentuk negara Republik Parlementer.
Ditetapkan bahwa Yerusalem Timur sebagai ibukota negara dengan Presiden
pertamanya adalah Yasser Arafat.
Setelah Yasser Arafat mangkat kursi presiden diduduki oleh
Mahmud Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen Palestina
beranggotakan 500 orang.
Desember, AS membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah
Arafat secara tidak langsung mengakui eksistensi Israel dengan menuntut
realisasi resolusi PBB No. 242 pada waktu memproklamasikan Republik Palestina
di pengasingan di Tunis.
1989-1991 [-1993], Aliyah massa dari bekas Uni Soviet
dimulai.
1989, Serangan
bunuh diri Palestina pertama di dalam perbatasan Israel: Pembantaian bus 405
Tel Aviv-Jerusalem.
1990-1991, Perang Teluk berlangsung – Irak menginvasi Kuwait.
1990, Keruntuhan Pemerintahan Bersatu Nasional – Shamir
menjadi Perdana Menteri.
Sistem pengangkutan udara rahasia menyelamatkan mayoritas
kaum Yahudi dalam satu malam – Operasi Salomo.
Agen Mossad membunuh ilmuwan Kanada Gerald Bull yang merancang
senjata super untuk Israel di Brussel, Belgia.
2 Agustus, Irak menyerbu, menduduki, dan menganeksasi Kuwait.
1991, Irak dikalahkan dalam Perang Teluk Persia (16
Januari-17 Februari) oleh koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat.
Selama perang, Irak meluncurkan 39 rudal SCUD dengan target sipil ke seluruh
Israel, membangkitkan ketakutan akan peperangan kimiawi dan mengurung
orang-orang Israel dan Palestina dan “ruang keamanan” dengan masker-gas.
30 Maret, Imigrasi besar-besaran kaum Yahudi Uni Soviet ke
Israel.
30 Oktober, AS dan Uni Soviet memprakarsai Konferensi
Perdamaian Timteng di Madrid, Spanyol.
1992, Pemilihan Umum di Israel. Partai Buruh terpilih dengang
Yitzhak Rabin sebagai Perdana Menteri.Partai politik Israel United Torah
Judaism [Yudaisme Taurat Bersatu] didirikan.
Partai politik Israel Gerakan Baru-Meretz [Daya Hidup]
didirikan.
Pemerintahan Bush-Baker mencadangkan AS$10 miliar sebagai
jaminan pinjaman AS untuk Israel (tahun fiskal 1993 sampai 1997) dalam
percobaan untuk membatasi pembangunan permukiman Israel.
Israel memaksa keluar 415 orang Palestina yang dicurigai
simpatisan pro-Islamis ke Lebanon Selatan.
1993, Pengeboman bunuh diri pertama oleh Hamas di dekat Bet
El; menewaskan dua orang.
13 September, Penandatanganan Deklarasi Prinsip antara Israel
dan PLO (Oslo Declaration of Principles) atas prakarsa Presiden AS Bill Clinton.
Proses Perdamaian Israel dengan Rakyat Palestina.
PLO-Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan
Israel berjanji memberikan hak otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto
Israel adalah “land for peace” (tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu dikecam
keras oleh pihak ultra-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak
setuju. Namun negara-negara Arab (Saudi Arabia, Mesir,
Emirat dan Yordania) menyambut baik perjanjian itu. Mufti
Mesir dan Saudi mengeluarkan “fatwa” untuk mendukung perdamaian.
Setelah kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka
sesuai perjanjian dengan Israel, PLO harus mengatasi segala aksi-aksi
anti-Israel. Dengan ini maka sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan
Yahudi.
Yasser Arafat, Yitzak Rabin, dan Shimon Peres mendapat Nobel
Perdamaian atas usahanya tersebut.
1994, Penyerangan Gua Para Patriarkh. Baruch Goldstein
melakukan penembakkan ke sebuah kelompok muslim Palestina yang beribadah di
sebuah masjid, menewaskan 29 orang dan melukai 125 lainnya. Dia
akhirnyadikalahkan dan dipukuli hingga tewas oleh mereka yang selamat.
Hamas melaksanakan pengeboman bunuh diri mereka, di Afula,
Israel, menewaskan delapan orang.
Israel membangun konstruksi pertama Tembok Penghalang Jalur
Gaza-Israel dan Mesir; selesai pada tahun 1996.
4 Mei, Perjanjian Pertama Gaza dan Yerikho ditandatangani
antara Israel dan PLO.
28 Juli, Deklarasi Washington diumumkan antara Israel dan
Yordania.
26 Oktober, Perdamaian dengan Yordania, atas prakarsa
Presiden Bill Clinton.
12 Desember, Yitzhak Rabin, Shimon Peres, dan Yasser Arafat
dihadiahi Nobel Perdamaian.
1995, Partai politik Israel Balad [Majelis Demokratik
Nasional] didirikan.
Mei, Pemilihan Knesset Kelima belas berlangsung.
28 September, Perjanjian Sementara Israel-Palestina (Oslo
Interim Agreement) – Oslo II – ditandatangani; mengembangkan tiga daerah di
Tepi Barat: Area A – kendali langsung Palestina; Area B – kontrol bersama:
kontrol sipil Palestina dan kontrol keamanan Israel; Area C – kontrol Israel
secara eksklusif.
4 November, Perdana Menteri Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang
Israel sayap kanan. Rabin lalu digantikan Shimon Peres. Sebelumnya, di Hebron,
seorang Israel fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang salat subuh.
1996, 25 Februari-4 Maret, Rangkaian bom bunuh diri di
Yerusalem (Pengeboman bunuh diri bus 18 Yerusalem dan di Bukit Prancis), Tel
Aviv dan Ashkelon meninggalkan lebih dari 60 orang Israel tewas.
Maret, Operasi Anggur Kemarahan diluncurkan melawan Hizbullah
di Lebanon selatan.
Partai politik Israel Ra’am atau United Arab List [Daftar
Arab Bersatu]
29 Mei, Pemilihan di Israel. Benjamin Netanyahu terpilih
sebagai Perdana Menteri.
September, Kerusuhan terowongan Al Aqsa. Menurut kabar,
Israel sengaja membuka terowongan menuju Masjid Al Aqsa untuk memikat para
turis, yang justru membahayakan fondasi masjid bersejarah bagi umat Islam itu.
Pertempuran berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa. Ini menyebabkan
huru-hara selama beberapa hari dan banyak korban kecelakaan.
1997, Protokol mengenai Penarikan Kembali di Hebron –
Protokol Hebron – ditandatangani.
18 Januari, Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron,
Tepi Barat.
1998, PM Israel Shimon Peres menyatakan bahwa Israel “telah
membangun opsi nuklir, bukan dalam rangka mendapatkan Hiroshima, tapi Oslo.”
Maret, Pembantaian Mercaz HaRav (Penembakan Mercaz HaRav).
Penembakan oleh orang Palestina yang menewaskan sembilan orang dan melukai 11
lainnya di yeshiva Mercaz HaRav, sekolah agama di Yerusalem.
Oktober, Memorandum Wye River membicarakan hasil dalam sebuah
perjanjian mengenai penarikan Israel dan pelepasan tawanan politik dan
kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk soal
tingkah polisi yang keterlaluan, penjualan senjata ilegal, dan hasutan dalam
media massa serta pendidikan.
1999, PLO menunda deklarasi status sebagai negara bagian.
Partai politik Israel Yisrael Beiteinu [Israel Rumah Kita]
didirikan.
Partai politik Israel Uni Nasional didirikan.
Mei, Pemilihan Umum: Ehud Barak terpilih sebagai Perdana
Menteri. Ia berjanji mempercepat proses perdamaian.
Memorandum Syarm al Syaikh ditandatangani antara Israel dan
PLO – pembicaraan status akhir dimulai.
Presiden AS Bill Clinton menghadiri Pertemuan PNC di Gaza.
2000, Perjanjian Camp David II di AS yang akan memberikan
seperlima (20%) saja dari total wilayah Palestina.
10 Januari, Israel menarik pasukannya dari Lebanon Selatan.
Mei 2000, Penarikan pasukan Israel dari Lebanon (unilateral)
Juli 2000, KTT Camp David. Presiden AS Bill Clinton
menyelenggarakan KTT Perdamaian antara pemimpin Palestina Yasser Arafat dan PM
Israel Ehud Barak. Gagal karena Arafat menolak tawaran Barak seputar daerah
yang diperselisihkan, Yerusalem.
29 September 2000-14 Maret 2003, Anggota tentara Israel dan
pemukim Israel terkait unit paramiliter bertanggung jawab atas pembunuhan 2.181
orang Palestina dan melukai 22.218 lainnya.
29 September 2000, Intifadah Kedua (Intifadah Al Aqsha,
Peristiwa Pasang Surut, Perang Oslo, Perang Arafat) dimulai – Perang pembebasan
nasional bangsa Palestina terhadap pendudukan asing. Serangan teror terencana
dimulai di jalan-jalan, permukiman, dan kota-kota Israel; Ariel Sharon
mengunjungi Temple Mount atau Gunung Moria, area Masjid Al Aqsa [Al Haram al Qudsi
asy Syarif].
Jumlah insiden Antisemitisme (Anti-Israel) mulai meningkat di
Prancis, Jerman, dan Inggris Raya.
Oktober 2000, Kerusuhan Arab Israel, pembakaran hutan dengan
sengaja, jalan-jalan utama diblokade; 13 orang Arab terbunuh dalam konfrontasi
dengan polisi – Komisi Penyelidikan Orr ditunjuk.
Laporan Mitchell [Laporan Akhir Komite Pencari Fakta Syarm al
Syaikh], Dokumen Tenet [Direktur CIA George Tenet] menetapkan syarat untuk
memulihkan ketenangan; keduanya gagal tanpa pengawasan ketat PA [Palestinian
National Authority, Otoritas Nasional Palestina] – yang dibentuk tahun 1994
setelah penandatangan Persetujuan Oslo antara PLO dengan Israel – terhadap
serangan yang terjadi.
Intifadah Kedua berlanjut. Penembakan secara
sembunyi-sembunyi dari Gilo, menyerang jalan-jalan utama, pengeboman bunuh
diri, bom mobil.
November 2000, Koalisi pemerintahan Barak kehilangan dukungan
mayoritas parlemen – Barak menyelenggarakan Pemilihan Khusus.
Januari 2001, Tim negosiasi Israel memperkenalkan peta baru
di KTT Taba di Taba, Mesir. Proposisi menghapus area-area yang “dikendalikan
Israeli sementara”, dan pihak Palestina menerimanya sebagai dasar untuk
negosiasi lebih jauh.
7 Februari 2001, Ariel Sharon mendaulat Ehud Barak dalam
Pemilihan Khusus sebagai Perdana Menteri, membentuk Pemerintahan Bersatu
Nasional.
Juni 2001, Pembantaian Dolphinarium. Pengebom bunuh diri
Hamas meledakkan diri di pintu masuk sebuah klub. Sebanyak 21 orang Israel
tewas, lebih dari 100 terluka, semuanya anak muda.
Agustus 2001, Konferensi untuk Pembersihan segala Bentuk
Diskriminasi Rasial Ketiga PBB di Durban menjadi forum untuk pernyataan
anti-Israel, seperti Zionisme sama dengan Rasisme dan juga memacu gelombang
insiden anti-Israel (yang disebut oleh Israel sebagai “anti-Semitik”) lebih
jauh di Eropa.
Pembantaian Restoran Sbarro. Sebuah pengebom bunuh diri
mengenakan sabuk eksplosif dengan berat 5 hingga 10 kilogram, berisi bahan
peledak, paku, mur, dan baut, meledakkan bomnya. Dalam ledakan tersebut 15
orang (termasuk tujuh anak) terbunuh, dan 130 orang terluka. Baik Hamas dan
Jihad Islam pada awalnya mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Abu Ali Mustafa, Sekretaris Umum Front Popular Pembebasan
Palestina, dibunuh oleh rudal Israel yang ditembakkan oleh helikopter Apache
melewati jendela kantornya di Ramallah.
11 September 2001, Tragedi 11 September 9/11. Al Qaeda
membajak empat pesawat Amerika dan meledakkannya dengan target pemerintah dan
penduduk Amerika Serikat, termasuk World Trade Center (WTC). Presiden Bush
meluncurkan koalisi internasional dalam “perang terhadap terorisme”, yang pada
awalnya di Afghanistan. Organisasi teroris (Hamas masuk dalam daftar) dianggap
melanggar hukum dan asetnya dibekukan.
Oktober 2001, Menteri Pariwisata Rehavam Zeevi dibunuh di
Yerusalem oleh Front Popular Pembebasan Palestina.
Kapal Santorini ditangkap oleh Shayetet 13 – Unit Komando
Angkatan Air – milik Israel.
2000-2002, Bom bunuh diri Intifadah di jalanan Israel,
fasilitas bersantai, kafe-kafe, dan transportasi umum, menembak jitu dan
serangan terhadap rumah-rumah pribadi membunuh ratusan orang tak bersalah.
Januari 2002, Operasi Bahtera Nuh – operasi Israel menawan
Karine A di Laut Merah (Mediterania), sepanjang perjalanan menuju Jalur Gaza,
yang mengirim amunisi dan persenjataan ilegal utama untuk PA, yang didanai
Hizbullah (Iran). Kaptennya pejabat PA; dokumen-dokumen menunjukkan
keterlibatan para pejabat PA, dikuatkan oleh penangkapan yang lebih jauh di
atas perairan, Mei 2003
Maret 2002, Menyusul pengeboman bunuh diri yang hampir setiap
hari dengan jumlah korban yang tinggi, Israel membalas dendam melawan sarang
teror di PA – Operasi Perisai Pertahanan.
Juni 2002, Israel mencari infrastruktur teroris dan menangkap
teroris di kota-kota PA mengikuti tiga serangan teror besar: Operasi Jalur yang
Ditentukan.
Israel mulai mengonstruksi Tembok Pertahanan/ zona rintangan
di Tepi Barat untuk mencegah penyusupan teroris dari PA, diiringi rangkaian
serangan bunuh diri Palestina.
Satelit Ofeq-5 mulai beroperasi.
Juni 2002, Presiden Bush menuntut perbaikan dalam PA;
menekankan langkah anti-teror dan anti-korupsi.
Juli 2002, Pesawat tempur Israel menembakkan rudal ke sebuah
apartemen di Kota Gaza, membunuh DPO yang paling mereka cari, Salah Shehadeh,
komandan sayap militer tertinggi Hamas, Izzadine al-Qassam. Bangunan apartemen
rata dengan tanah dan 14 warga tak berdosa ikut terbunuh (termasuk sembilan
anak-anak).
Organisasi Nefesh B’Nefesh didirikan oleh Rabi Yehoshua Fass
dan Tony Gelbart untuk membawa aliyah dari Amerika Utara dan Inggris.
September 2002, Mengikuti lebih banyak serangan teror
terhadap warga Israel, IDF memasuki perumahan tertutup milik Arafat di
Ramallah, mencari terroris besar, tetapi gagal dan menarik diri di bawah
tekanan AS, karena negosiasi AS untuk menciptakan sebuah koalisi internasional
melawan teror untuk menyerang Irak.
September 2002-April 2003, Israel disuruh berhenti bermain
selama percobaan AS dan Inggris untuk menciptakan koalisi antarmuka melawan
Irak dan Pengawasan Persenjataan PBB melanjutkan inspeksi di Irak, sehingga
merusak negara tersebut, tetapi tanpa menemukan senjata terlarang apapun.
Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris memimpin perang di Irak tanpa koalisi
besar, memecat Saddam Hussein. Israel membagikan masker gas dan bersiaga,
tetapi tetap berada di luar konflik.
November 2002-Januari 2003, Knesset dihancurkan. Pemilihan
Umum Israel mengembalikan Ariel Sharon kepada kekuasaannya, dengan dukungan
yang lebih tinggi dan sebuah kabinet sayap kanan/ sekular, ditambah NRP.
November 2002, Presiden Bush meluncurkan Peta Jalan Damai,
diikuti oleh Quartet (Quartet on the Middle East), kesatuan internasional
diwakili oleh utusan khusus yang terdiri dari Amerika Serikat, Rusia, Uni
Eropa, dan PBB, Inisiatif Perdamaian Arab dan dalam konteks Perang Irak.
2003, 28 Januari, Pemilihan untuk Knesset ke-16,
mengembalikan Ariel Sharon kepada posisi Perdana Menteri untuk periode lain.
Likud 37 kursi, Buruh 19 kursi.
16 Maret, Seorang aktivis kemanusiaan asal Olympia,
Washington, Amerika Serikat bernama Rachel Corrie, seorang kristiani, tewas
dilindas buldozer Caterpillar D9R milik Israel yang hendak menghancurkan
pemukiman warga Palestina.
April 2003, Abu Mazen menjadi Perdana Menteri PA – Peta Jalan
secara resmi dipublikasikan.
2004, Mei 2004, Israel meluncurkan operasi militer yang
dikatakan untuk membersihkan infrastruktur para teroris, menemukan terowongan
untuk penyelundupan yang menghubungkan Gaza dan Mesir, dan membunuh para
militan yang membantai 13 tentara Israel dalam serangan gerilya – Operasi
Pelangi.
9 Juli, Mahkamah Internasional (International court of
Justice) menetapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional
dan Israel harus merobohkannya.
September-Oktober, Operasi Hari Penyesalan – operasi yang
dilakukan IDF di Gaza utara, terutama di kamp pengungsi Beit Hanoun, Beit
Lahia, dan Jabalia. Sekitar 104 sampai 133 orang Palestina tewas dan lima orang
di pihak Israel.
11 November, Presiden PA Yasser Arafat meninggal.
2005, 9 Januari,
Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia
menggantikan Yasser Arafat yang telah wafat.
Januari 10, Ariel Sharon membentuk pemerintahan bersama
dengan Partai Buruh dan Yudaisme Taurat Bersatu (UTJ) di Israel.
8 Februari, Presiden Palestina Mahmud Abbas dan PM Ariel
Sharon mendeklarasikan gencatan senjata.
31 Maret,
Pemerintah Israel secara resmi mengakui orang-orang B’nei Menasye (Suku
Menasye) dari India Timur Laut sebagai salah satu dari Sepuluh Suku yang Hilang
dari Bangsa Israel kuna, membuka pintu bagi ribuan orang lainnya untuk
berimigrasi ke Israel.
April, Lebih dari 10.000 umat Yahudi Ortodoks melakukan
protes keberadaan “Negara Israel” dan penganiayaan terhadap umat Yahudi
Ortodoks di dekat Haifa, Israel oleh otoritas Israel di depan Kedutaan Besar
Israel di New York, Amerika Serikat.
Juni, Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem.
Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
Agustus, Israel hengkang dari permukiman Jalur Gaza setelah
38 tahun dicaploknya dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat.
Rencana Pelepasan Ikatan Unilateral Israel (Rencana Pelepasan
Ikatan, Rencana Pengusiran Gaza, Hitnatkut) – sebuah proposal yang dibuat PM
Israel Ariel Sharon, yang diadopsi oleh pemerintahan pada 6 Juni 2004 dan
dijadikan undang-undang pada Agustus 2005, untuk mengusir seluruh orang Yahudi
dari Jalur Gaza dan dari empat permukiman di Tepi Barat utara.
UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine
Refugees in the Near East) mencatat jumlah pengungsi Palestina yang terdaftar
telah bertambah dari 914.000 pada 1950 menjadi lebih dari 4,3 juta pada 2005.
Partai politik Israel Kadima [Progresif] didirikan.
2006, Perdana Menteri Sharon menderita penyakit stroke
serius. Deputi Perdana Menteri Ehud Olmert diangkat sebagai Perdana Menteri
Israel di hari kemenangan Partai Kadima.
Laporan Departemen Negara AS 2006 mengenai Kebebasan
mengkritik pembatasan yang dilakukan Israel terhadap perjalanan ke
tempat-tempat suci umat kristiani.
Januari, Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi
dominasi Fatah selama 40 tahun, dan tokoh Hamas Ismail Haniyah menjadi Perdana
Menteri Palestina.
Maret, Operasi Membawa Pulang Barang-Barang – penyerangan
yang dilakukan IDF terhadap tawanan Palestina di Yerikho.
Juni 2006, Peningkatan kekerasan warga Israel-Palestina di
Gaza. Setelah menyeberangi perbatasan dari Jalur Gaza ke Israel, militan
Palestina menyerang sebuah pos tentara Israel. Para militan menculik seorang
kopral Israel Gilad Shalit, membunuh dua tentara IDF dan melukai empat orang
lainnya.
Israel kembali menginvasi Gaza dalam Operasi Musim Panas yang
Hujan.
Israel membunuh 11 orang Palestina dalam serangan rudal
terhadap sebuah mobil gerbong yang membawa militan Palestina dan rudal melewati
area berpulasi padat di Gaza. Sembilan di antaranya adalah warga yang sedang
menonton.
Juli 2006, Perang Lebanon Kedua, disebut juga Perang
Hizbullah-Israel, Perang Juli – Hizbullah dan Israel pecah yang menyebabkan
lebih dari 1.000 orang Lebanon dan sekitar 200 warga Israel tewas – konflik
militer 34-hari.
September 2006, Sebuah studi PBB melaporkan situasi
kemanusiaan di Jalur Gaza “amat berat”, dengan 75% populasi bergantung pada
bantuan pangan, dan perkiraan 80% populasi hidup di bawah garis kemiskinan.
Ekonomi rakyat Palestina sebagian besar bersandar pada pendapatan dan bantuan
negara Barat, yang telah dibekukan sejak kemenangan Hamas. Situasi juga bisa
dihubungkan dengan penutupan oleh Israel, karena Israel dan Uni Eropa
meningkatkan perhatian atas keamanan, secara spesifik penyelundupan, mungkin
juga penyaluran persenjataan dan kembalinya para pemimpin ekstremis yang
dibuang; begitu juga angka kelahiran yang amat tinggi.
Jewish Voice for Peace (Qol Yehudi LeShalom) didirikan di
Amerika Serikat.
1 November, Operasi Musim Gugur Berawan diluncurkan.
Pengeboman Beit Hanoun 2006 – Bom milik IDF menyerang deretan
perumahan di kota Beit Hanoun, Jalur Gaza, menewaskan 19 orang dan melukai
lebih dari 40 orang.
26 November 2006, Israel dan kelompok militan Palestina
menyetujui gencatan senjata.
2007, Perjanjian Mekah antara Hamas dan Fatah, diperantarai
oleh Arab Saudi, mengarah pada formasi Pemerintahan Bersama Palestina pada
bulan Maret. Liga Arab meluncurkan kembali Proposal Perdamaian. Hamas mengambil
alih Gaza pada bulan Juni, mengarah pada perceraian pemerintahan bersama dan
pengangkatan Salam Fayyad sebagai Perdana Menteri PA yang baru.
PM Olmert dan Presiden Abbas setuju untuk membentuk
“kesepahaman bersama” untuk “membuat setiap upaya untuk mengakhiri perjanjian
sebelum akhir 2008.”
Mei 2007, Kekerasan kembali terjadi, menyusul serangan roket
Qassam ke Israel lebih dari 220 kali selama satu minggu, dan serangan udara
Israel ke Gaza.
Tentara Israel di Tepi Barat menculik 33 pemimpin Hamas,
termasuk Menteri Pendidikan PA Nassir ad Din Syair, empat walikota, dan tiga
anggota Dewan Legislatif Palestina.
Juni 2007, Pertempuran Gaza 2007 – Perselisihan internal
pecah antara Hamas dan Fatah; Hamas mengonsolidasi kekuatannya secara penuh
dengan mengadakan kudeta bersenjata dan mengambil kendali penuh atas Jalur
Gaza. Sekitar 118 orang Palestina tewas dan 550 lainnya terluka. Sebagai
respons, Israel membatasi secara ketat arus manusia dan pangan ke dalam dan ke
luar Gaza.
Blokade Jalur Gaza oleh Israel dan Mesir.
Satelit Ofeq-7 mulai beroperasi.
27 November, Presiden AS George Bush memprakarsai Konferensi
Annapolis untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Israel-Palestina,
menghasilkan rancangan Solusi Satu-Negara atau Solusi Binational (Isratin).
Mantan PM Inggris Tony Blair ditunjuk wakil Quartet.
Konferensi Perdamaian Internasional Annapolis diselenggarakan pada bulan
November dengan seluruh bangsa Liga Arab yang berpartisipasi termasuk Suriah
dan Arab Saudi.
2008, Januari-Juli, Ketegangan meningkat di Gaza. Israel
memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan
tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyah berkeras pihaknya tak akan
tunduk.
Januari, Presiden Bush melakukan kunjungan pertamanya ke
Tanah Suci sebagai presiden.
Februari, Pesawat Israel mengebom kantor polisi di dekat Gaza
City, kampung halaman pemimpin Hamas Ismail Haniyah; menewaskan beberapa anak
kecil.
Umat kristiani Palestina diaspora di Chile berdemonstrasi
untuk menyuarakan amarah mereka terhadap pengeboman yang dilakukan Zionis
Israel di Gaza.
Operasi Musim Panas yang Hangat diluncurkan, menyebabkan 112
orang Palestina dan tiga orang Israel terbunuh.
Israel mendekati seluruh perbatasan dengan Gaza untuk
menghentikan serangan roket Palestina. Militan Palestina mengebom perbatasan
Rafah dan puluhan dari ribuan warga Gaza menyeberangi perbatasan ke Mesir.
Mei, Pusat Informasi Intelijen dan Terorisme Israel
memperkirakan bahwa pada tahun 2007proporsi serangan rudal yang ditembakkan
dari Jalur Gaza adalah: 34% – Jihad Islam Palestina (Al Quds), 22% – Hamas
(Qassam), 8% – Fatah (Kafah), 6% – Komite Perlawanan Popular (al Nasser), 30% – tidak
diketahui
14 Mei, Perayaan 60 tahun kemerdekaan Israel – perayaan
secara besar-besaran yang dihadiri sejumlah pemimpin dunia termasuk Presiden
Bush. Di pihak lain, dunia Arab juga memperingatinya sebagai tragedi
kemanusiaan, “An Nakba”.
Israel mengumumkan bahwa mereka sedang dalam proses negosiasi
dengan Suriah dengan perantaraan Turki.
Juni, Gencatan senjata Gaza diperantarai antara Hamas dan
Israel oleh pihak Mesir.
Juli 2008, Israel mengikuti Konferensi Regional Uni
Mediterania yang menetapkan zona bebas senjata memusnah massal Timur Tengah.
Serangan Buldoser Yerusalem – penduduk Arab di Yerusalem
timur diserang oleh beberapa mobil di jalanan Jaffa.
September, PM Israel Olmert mengumumkan niat untuk
mengundurkan diri dan pada bulan Oktober Tzipi Livni mengumumkan bahwa dia
tidak dapat membentuk koalisi karena partai Shas menuntut pemilihan umum baru.
November, Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi
Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di
wilayah Israel.
Desember, Konflik Israel-Gaza (2008–2009) – berlangsung
antara Israel dan Hamas, yang terjadi setelah kadaluarsanya gencatan senjata
selama enam bulan. Pada 27 Desember, Israel melancarkan serangan udara dan
melakukan invasi militer selama 22 hari, disebut Operasi Timah Cetak, terhadap
Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan roket dari Gaza dan Hamas.
Menghancurkan markas polisi, perumahan, fasilitas kesehatan, sekolah,
masjid-masjid, gereja-gereja (di antaranya geraja Katolik, Baptis, Ortodoks).
Lebih dari 1.400 warga Palestina selama peristiwa ini.
Serangan Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel
melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke
pusat-pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil berjatuhan.
2009, Kekerasan meningkat di Gaza dan Israel selatan.
2 Januari,
Serangan udara atas terowongan Gaza. Angkatan Udara Israel menyerang dua
terowongan di sepanjang perbatasan Gaza-Israel dan menyerang orang-orang yang
diduga militan Palestina di Jalur Gaza.
8 Januari, Dewan
Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 1860, memberi perintah untuk melakukan
gencatan senjata secara penuh. Amerika Serikat abstain.
17 Januari, Israel mengumumkan akhir unilateral untuk
menyerang operasi militer di Jalur Gaza dan pada 18 Januari Hamas mengumumkan
gencatan senjata selama satu-minggu, menuntut penarikan tentara Israel dari
Jalur Gaza.
20 Januari, Presiden AS Barack Obama diambil sumpah. Dia
bersama Sekretaris Negara Hillary Clinton mengangkat mantan Senator George
Mitchell sebagai utusan khusus untuk Timur Tengah untuk mengurus konflik
Israel-Palestina.
Februari, Pemilihan Umum Israel diselenggarakan; Benjamin
Netanyahu menjadi Perdana Menteri dengan pemerintahan koalisi yang condong ke
kanan.
Komunitas kristiani di Tepi Barat menulis surat terbuka yang
meminta Paus Benediktus XVI menunda perjalanannya ke Israel kecuali pemerintah
Israel mengubah kebijakannya mengenai akses ke tempat-tempat suci kristiani.
4 Juni, Pemerintah Obama melakukan serangkaian rapat dan
konsultasi di sepanjang musim semi, termasuk mengimbau Israel untuk
“menghentikan aktivitas mendirikan permukiman” dan mencapai puncak pada pidato
presidensial di Kairo.
Oktober, Sebanyak 88 remaja Israel yang tergabung dalam
Shninistim, termasuk yang ditahan kepolisian Israel, menandatangani surat untuk
PM Netanyahu yang menyatakan bahwa “militer bukanlah solusi untuk menyelesaikan
konflik Timur Tengah”, menolak untuk terdaftar dalam IDF.
Desember 2009, Sebanyak 16 pemimpin kristiani dari berbagai
gereja dan organisasi-oraganisasi gerejawi di Palestina berkumpul bersama lebih
dari 200 jemaat di Betlehem dan mengeluarkan dokumen sejarah – Dokumen Kairos
Palestine – yang menyatakan pendudukan Israel atas Palestina merupakan “dosa
terhadap Allah” dan terhadap kemanusiaan. Mereka mengajak seluruh gereja dan
umat kristiani dunia untuk menuntut Israel untuk berhenti menjajah Palestina.
Lembaga Wakaf dan Warisan Masjid Al-Aqsha mengabarkan bahwa
pemerintah pendudukan Israel terus meningkatkan operasi pengeboran bagian bawah
kota yang diduduki oleh Yahudi untuk pembentukan pemukiman.
2010, Januari,
Dua penyerang udara menghancurkan terowongan yang dianggap untuk menyelundupkan
roket dan melakukan percobaan mencoba untuk menembakkan mortir ke wilayah
Israel oleh para militan, dilakukan oleh Angkatan udara Israel, membunuh tiga
warga Palestina dan melukai tujuh orang lainnya.
Pembunuhan petinggi Hamas Mahmoud al Mabhouh oleh lebih dari
11 agen Mossad di Dubai. Kesalahan yang dilakukan para agen Mossad selama
pembunuhan ini mengancam posisi Meir Dagan sebagai pemimpin Mossad.
Israel diterima sebagai anggota Organisasi untuk Kerjasama dan
Pengembangan Ekonomi (OECD).
11 Maret, Setelah tujuh tahun berlalu, kasus kematian Rachel
Corrie baru mulai disidangkan di Pengadilan Negeri Haifa, Israel.
31 Mei, Penyerangan pasukan Zionis terhadap para relawan di
Kapal Marvi Marmara, satu dari enam kapal Armada Kebebasan (Freedom Flotilla);
menewaskan 19 relawan dan melukai 30 orang lainnya. Misi kemanusiaan tersebut
diikuti 750 orang aktivis kemanusiaan dari lebih 50 negara.
Juni, Knesset rusuh; Merry Negev dari Partai Likud menuduh
Hanin el Zoghbi dari Partai Persatuan Demokrasi, yang berpartisipasi dalam
konvoi Freedom Flotilla, telah bergabung dengan kelompok teroris. Mohammed
Barakeh memprotes atas ketidakhadiran Netanyahu dan Barak yang dianggap
bertanggung jawab dalam pembajakan Mavi Marmara.
Satelit Ofeq-9 diluncurkan di pangkalan angkatan udara
Palmachim di Tel Aviv untuk memperbaiki roket karier Shavit.
Sumber: Beritasore.com, Buzzle.com, Churches for Middle East
Peace, Eramuslim, Mideastweb.org, The Jewish Agency for Israel, Wikipedia,
Zionism on the Web.
*] Sumber:
http://www.sammy-summer.co.cc/2010/06/garis-waktu-sejarah-gerakan-zionisme.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar